WOT BATU BANDUNG

Salah satu ruang untuk memamerkan karya-karyanya adalah Selasar Sunaryo. Galeri seni ini berada di Bandung utara. Selasar Sunaryo dibangun seniman kontemporer sekaligus mantan dosen Seni Rupa Institut Teknologi Bandung tersebut dan diresmikan pada 5 September 1998. Pendirian galeri seni ini bersifat nirlaba dan bertujuan untuk lebih mendekatkan karya seni kepada masyarakat umum. Galeri ini awalnya hanya menampilkan karya Sunaryo, namun kemudian memfasilitasi berbagai karya seniman lainnya, terutama dari seni kontemporer.
Wot Batu, Memakni Alam Kehidupan dan Alam Kematian
Di area Galeri Sunaryo, kini yang menjadi tujuan wisata seni adalah Wot Batu. Wot Batu diresmikan pada 2015 oleh Mendikbud Anies Baswedan. Wot Batu adalah sebuah tempat yang berisikan karya-karya dan imajinasi Sunaryo dalam media batu. Dan pengunjung bisa mengapreasi dengan persepsi masing-masing akan karya seni yang ada di sana. Inilah karya instalasi yang mengajak kita untuk lebih memaknai kehidupan di alam fana dan kehidupan di alam nanti. Di sinilah kita bisa memaknai filosofi kelahiran, hubungan sosial dengan makhluk hidup, dan perkembangan zaman yang manusia alami selama hidupnya. Juga simbolisasi-simbolisasi dari batu-batuan yang mengandung filosofi akan kehidupan manusia selanjutnya di alam kelanggengan.
Wot Batu diartikan sebagai jembatan batu yang dimaksudkan sebagai jembatan spiritual manusia. Ketika pengunjung masuk, ada bagian batu yang bertumpuk di atas dan disusun tidak beraturan. Spot selanjutnya yakni adanya lorong dengan tembok yang tinggi. Inilah petualangan spiritual yang membawa kita pada hakikat diciptakan sebagai makhluk-Nya
Pemaknaan akan esensi kehidupan dapat pengunjung rasakan ketika masuk. ada batu tinggi yang diartikan sebagai huruf alif. Huruf hijaiyah pertama itu bisa mengandung simbol karakter laki-laki dan batu di sebelahnya diartikan sebagai karakter perempuan. Kedua batu memiliki sebutan "batu abah" dan "batu ambu". Inilah makna konsep Adam dan Hawa sebagai cikal bakal adanya kehidupan manusia.
Spot lainnya ada dua batu yang bersebelahan yang dinamakan "batu merenung". Anda bisa merasakan bagaimana syahdunya merenung di batu ini. Lekukannya dibuat sangat detail hingga tempat peletakan tangan dan jari-jari ketika pengunjung menduduki batu tersebut. Ada pula area pedestral beton, dimana terdapat batu dengan bentuk seperti pohon. Lebih tepatnya, pohon jambu yang dilapisi tembaga. Batu ini disebut batu indung, dibuat sebagai penghargaan dan kenangan terhadap ibundanya. Spot lainnya ada "lawang batu" simnol